
Desertcraftsmen – Arca Bersejarah. Pada 30 Januari 2025, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan pemindahan tiga arca arkeologi yang memiliki nilai sejarah tinggi, yaitu arca Ganesha, Prajnaparamita, dan Buddha. Langkah ini merupakan bagian dari perencanaan pembangunan fakultas yang bertujuan untuk melestarikan dan memanfaatkan arca-arca tersebut sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
Sejarah dan Makna Arca
Arca Ganesha dikenal sebagai lambang kebijaksanaan dan pengetahuan dalam tradisi Hindu. Ganesha, yang digambarkan dengan kepala gajah dan tubuh manusia, sering disebut sebagai dewa pengetahuan dan penghalang rintangan. Arca ini melambangkan pentingnya pengetahuan dan pembelajaran, sejalan dengan misi pendidikan UGM.
Arca Prajnaparamita merupakan perwujudan dari dewi kebijaksanaan dalam ajaran Buddha Mahayana. Prajnaparamita melambangkan kesempurnaan kebijaksanaan dan sering digambarkan sebagai sosok wanita yang anggun dengan atribut keagamaan. Kehadiran arca ini mencerminkan pengaruh ajaran Buddha dalam sejarah dan budaya Indonesia.
Arca Buddha menggambarkan Siddhartha Gautama, pendiri agama Buddha, dalam posisi meditasi atau mudra tertentu. Arca ini melambangkan pencerahan, kedamaian, dan spiritualitas, yang menjadi bagian integral dari warisan budaya Indonesia.
Proses Pemindahan dan Konservasi
Pemindahan arca-arca ini dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan kelestariannya. Tim konservator dan arkeolog dari fakultas bekerja sama dalam merencanakan dan melaksanakan proses pemindahan, termasuk penilaian kondisi arca, penentuan metode pemindahan yang aman, dan penempatan arca di lokasi baru yang sesuai.
Sebelum pemindahan, dilakukan dokumentasi menyeluruh terhadap setiap arca, termasuk pengambilan foto dan pencatatan detail fisik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap perubahan atau kerusakan yang mungkin terjadi selama proses pemindahan dapat terdeteksi dan ditangani dengan tepat.
Setelah dipindahkan, arca-arca tersebut ditempatkan di area yang telah disiapkan dengan mempertimbangkan faktor keamanan, aksesibilitas, dan kondisi lingkungan yang mendukung pelestarian material arca. Selain itu, dilakukan perawatan rutin untuk memastikan arca tetap dalam kondisi baik dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Pentingnya Pelestarian Arca bagi Pendidikan dan Budaya
Pemindahan dan pelestarian arca-arca ini memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan dan pelestarian budaya. Bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UGM, keberadaan arca-arca ini memberikan kesempatan untuk mempelajari secara langsung artefak bersejarah, memahami konteks budaya dan religiusnya, serta mengembangkan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia. Selain itu, arca-arca ini menjadi sumber inspirasi bagi penelitian dan kajian akademis di bidang arkeologi, sejarah seni, dan studi budaya.
Tantangan dalam Pelestarian Arca
Meskipun pemindahan dan pelestarian arca-arca ini membawa banyak manfaat, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah ancaman kerusakan akibat faktor lingkungan, seperti perubahan suhu, kelembapan, dan polusi. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengendalian lingkungan yang ketat dan perawatan rutin.
Selain itu, ancaman vandalisme dan pencurian juga menjadi perhatian. Oleh karena itu, fakultas telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, termasuk pemasangan sistem pengawasan dan pembatasan akses ke area tertentu. Pendanaan juga menjadi tantangan dalam upaya pelestarian ini. Kegiatan konservasi dan perawatan arca memerlukan biaya yang tidak sedikit.